Menyoal Roasting dalam Kopi (Seri KKK, Vol. I)

Sekitar belasan pasang mata menyorot ke depan, menyasar sosok yang sedang berbicara mengenai sesuatu. Di belakang orang yang berbicara tersebut, berdiri mesin sangrai kopi merk Has Garanti kapasitas 5 kg. Di samping kanan, terdapat gambar besar berpigura soal transformasi biji kopi sebelum dan selama proses penyangraian; di sisi kanan gambar soal cara kerja mesin sangrai. Belasan orang yang menyimak berjejer dalam dua deretan. Sesekali sebagian dari mereka mencatat apa yang disampaikan pembicara. Saat itu, jam menunjukkan jam empat sore lewat. Sabtu, 26 November 2011, di Jakarta Coffee House belasan orang sedang berdiskusi soal roasting kopi.

Diskusi mengenai proses penyangraian kopi tersebut merupakan acara perdana, Volume I, dari Klub Kajian Kopi (selanjutnya disebut KKK). Tema acara pertama tersebut dimulai dengan membahas soal roasting kopi. Dengan menghadirkan Borie Tahir, roastmaster dari Jakarta Coffee House, sebagai pemateri. Forum perdana ini dihadiri 17 orang. Dari segi latar belakang, yang hadir ada yang sudah pernah menyangrai kopi, sebagian besar belum sama sekali.

Borie dalam presentasinya memaparkan soal teknis menyangrai kopi serta permasalahan yang ada di dalam roasting itu sendiri dan bagaimana mengatasinya. Selain itu, dia juga menjelaskan bagaimana karakter kopi itu bisa muncul berbeda satu sama lain berdasarkan tingkat warna penyangraian (sistem agtron). Selama presentasi, Borie juga mengajak satu orang peserta untuk langsung mempraktikkan menyangrai kopi dengan dibantu oleh satu tenaga dari JCH, yaitu Mas Dodo. Praktis, selama diskusi, penyangraian kopi juga berlangsung. Selain menikmati diskusi, para peserta juga menikmati keharuman biji kopi yang tersangrai.

Karena proses sangrai masih merupakan suatu yang jarang dilakukan, tidak heran jika sesi tanya jawab cukup meriah. Kurang lebih selama dua jam, Borie dan para partisipan berdiskusi soal sangrai kopi. Berikut foto-foto kegiatan tersebut:

KREDIT

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua partisipan yang hadir dalam acara ini. Juga kepada Jakarta Coffee House yang sudah bersedia bekerja sama dalam memberikan tempat untuk kegiatan KKK Vol. I selama empat minggu, dan untuk coffeewar yang sudah meminjamkan peralatan satu set sound systems, dan Andhika Zulkarnaen dari Jakarta Venue yang sudah datang meliput.

Secara khusus juga kami berterima kasih kepada Borie Tahir (JCH), Derby Sumule (coffeewar), Ronald Prasanto (Avantie Can Cook), dan Adi W. Taroepratjeka (Kopi Javva) yang sudah mendukung acara ini dengan bersedia menjadi pemateri KKK Vol. I. Juga kepada rekan-rekan komunitas Kopi Koe yang mulai minggu kedua akan membantu keberlangsungan acara ini.

Betapapun, kami mengundang Anda untuk hadir di diskusi berikutnya, yaitu pada 03, 10, dan 17 Desember dengan menghadirkan pemateri secara berurutan Derby Sumule yang akan membahas supply chain dalam industri kopi; Ronald Prasanto yang menyajikan materi soal gastronomi molekular, dan Adi W. Taroepratjeka yang akan berbagi soal perkembangan mutakhir kopi robusta Indonesia.[]

12 thoughts on “Menyoal Roasting dalam Kopi (Seri KKK, Vol. I)

  1. Hebat….
    Sukses untuk semua pecinta kopi yang hadir dan terlibat dalam KKK. Sukses selalu untuk Philocoffeeproject dan kami do’akan acara KKK dapat dilaksanakan secara berkala terus-menerus sebagai pewarta dan pewarna perkembangan kopi Nasional.
    Salut buat mas Borie dan si tangan dingin Mas Dodo…

    Like

  2. Pingback: Anomali Coffee, Kemang « Philocoffee Project

  3. Pingback: Adi W. Taroepratjeka: Sang Pengelana Kopi « Philocoffee Project

  4. Pingback: Blumchen Coffee « Philocoffee Project

Leave a comment