Bialetti Moka Express

Selain Chemex®, prototipe desain alat kopi yang bercokol di Musium Nasional Inggris adalah Bialetti Moka Express. Pada zamannya, desain Bialetti Moka Express sangatlah elegan dan inovatif. Dan, sampai sekarang, alat yang banyak dimiliki oleh pecinta kopi barangkali Moka Express ini, mengingat ia sudah terjual 200 juta lebih. Karena angka penjualannya tinggi sekali, bisa dimaklumi jika Moka Express kepopulerannya tiada banding.

Moka Express dirancang dan dibuat oleh Alfonso Bialetti, dari Italia, pada 1933. Kekhasan dari setiap produk Bialetti adalah logo Manusia Kecil dengan Kumis Khas (l’omino con i baffi) dengan tangan mengacung yang konon berarti, “Satu lagi espressonya”dan maskot tersebut merupakan karikatur anak Alfonso Bialetti, yaitu Renato Bialetti.

Secara umum, banyak orang menyebut Moka Express ini dengan nama Moka Pot. Moka Pot pada masa sekarang, terutama sejak 1950-an, identik dengan Bialetti, Italia, termasuk kopi espresso. Meski tidak semua orang setuju menyamakan kopi hasil Moka Pot dengan Espresso, tidak sedikit juga orang yang masih membenarkan bahwa Moka Pot adalah alat pembuat espresso, sekurang-kurangnya Espresso berbasis Kompor. Nah, kita bisa setuju akan hal itu, bisa juga tidak. Terlepas dari perdebatan, banyak orang yang mengamini bahwa hasil kopi dari Bialetti Moka Express cukup mendekati dengan kopi hasil dari mesin espresso.

Lantaran hal semacam itu, Bialetti Moka Express, selain Bialetti Brikka, menjadi alternatif bagi pecinta kopi yang masih belum memungkinkan untuk memiliki mesin espresso. Itu juga bisa dimengeri kenapa penjualan Moka Express tembus di atas 200 juta buah.

Bialetti Moka Express terdiri dari 3 bagian utama: 1) tabung bawah untuk tempat air; 2) funnel untuk tempat menaruh bubuk kopi; dan 3) tabung atas di mana hasik ekstraksi kopi akan keluar.

Dari bagian alat tersebut kita dapat memahami cara kerja Moka Express. Ketika air dipanaskan hingga mencapai titik tertentu, maka air berubah menjadi uap yang akan menekan bubuk kopi; hasil uap yang menekan itu akan naik ke atas setelah menembus bubuk kopi di funnel; setelah itu, barulah air hasil ekstraksi kopi akan keluar melalui saluran yang terhubung di bagian wadah atas. Meski terkesan sederhana, pada kenyataannya penggunaan Moka Express mebutuhkan ketelatenan. Jika nyala api yang kita gunakan terlalu besar, kadang kita akan mendapatkan hasil kopi yang terbakar dan getir. Sebaliknya, jika nyala api terlalu kecil, hasil ekstraksi tidak maksimal tapi getir. Nah, hal semacam itu bagi pecinta kopi yang membenarkan bahwa segala sesuatu memiliki proses maka itu menjadi hal yang cukup menggoda untuk ditaklukkan. Jika alat kopi adalah sebuah permainan, maka kesulitan semacam itu yang sebenarnya membuat kita tidak bosan dalam menyeduh kopi. Permainan yang dengan mudah kita selesaikan kadang membuat kita bosan 🙂

Baru-baru ini, kami menggunakan Bialetti Moka Express untuk menyeduh Kenya Gethumbwini AA, hasil sangraian Campos Coffee, Australia, hadiah dari teman kami. Hasilnya sungguh layak dijagokan jika dibanding dengan pour over baik itu berbasis kertas dan nonkertas. Kami juga membandingkan hasilnya dengan AeroPress, dan kami tetap menjagokan hasil dari Moka Express. Untuk detail akan hasil penggunaan tersebut, bisa cek di sini.

Jika kita sedang membutuhkan alat kopi yang menghasilkan karakter kopi mirip dengan espresso, Bialetti Moka Express bisa dijaikan salah satu pertimbangan yang terprioritas; selain harganya masih terjangkau jika dibanding dengan mesin espresso, alat tersebut juga bisa dijadikan penanda akan kegemaran kita terhadap kopi 😀

11 thoughts on “Bialetti Moka Express

  1. Pingback: Moka Pot: Tips Menghindari Rasa Burnt dan Getir « philocoffeeproject

  2. Pingback: Kopi Kelana & Metacoffee: Philocoffee Project « philocoffeeproject

  3. Dear Bialetti,
    saya saat ini pakai Bialetti moka pot type “Dama” d kap.1 org dg lensa intip di bagian tutupnya.

    Saya tertarik ingin mengkoleksi Bialetti mukka express type “Vetro” (dengan wadah bagian atas terbuat dari kaca) tapi saya cari di Jakarta tidak ada.

    Rencananya akhir April nanti saya ada rencana mau pergi ke Milan Fair di Milan, Italia.

    Nah kalau tidak keberatan, apakah saya bisa minta alamat toko yang menjual Bialetti di Milan-Italia..?

    Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.

    Regards,

    Rizal Tuwanakotta

    Like

    • Yth. Bpk. Rizal Tuwanakotta,

      Terima kasih sudah menuliskan tanggapan di blog kami ini.

      Menyambung pertanyaan Bapak, sebelumnya kami hendak memberitahukan bahwa kami hanya salah satu pihak pengecer resmi produk Bialetti di Indonesia, jadi kami bukanlah perwakilan Bialetti di Indonesia.

      Adapun soal lokasi pembelian Bialetti di Italia, Bapak Rizal jika berkenan bisa mengecek langsung di situs Bialetti itu sendiri, http://www.bialetti.it.

      Mengingat Bialetti adalah perusahaan lokal dari Italia, kami menduga Bapak tidak akan menemukan kesulitan mencari produk Bialetti di Milan.

      Mohon maaf jika tanggapan kami tidak banyak membantu.

      Hormat kami,
      PP

      Like

  4. Pingback: [Video] Membuat Kopi dengan Moka Pot/Stove Top « Philocoffee Project

  5. Pingback: Kilasan Perkembangan Manual Brewing di Indonesia (2010-2012) « Philocoffee Project

  6. Pingback: Blumchen Coffee | Philocoffee Project

  7. Saya gatau apakah blog ini masih aktif atau tidak, tp yg mau saya tanya, hasil dr moka ekspress ini menghasilkan crema tdk ya? trus jika bisa di skalakan brp takaran air dan berat kopi utk penggunaan moka ekspres yg dijelaskan di ats.. dan 1 lg moka ekspres yg digunakan utk penjelasan di ats brp cup ya? saya berharap pertanyaan saya ini ada yg menjawab dan merespon.. trims

    Like

  8. Pingback: Moka Pot: Tips Menghindari Rasa Burnt dan Getir – warungkopiesoponjono

Leave a comment